|
|
O
L
E
H
|
SMA NEGERI I
KEFAMENANU
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………….…iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………...1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………….1
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………………...1
D. MANFAAT…………………………………………………………………………………1
BAB II
TINJAUAAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN COCOR
BEBEK………………………………………………………………2
2.2 KLASIFIKASI COCOR
BEBEK……………………………………………………………..2
2.3 MORFOLOGI TANAMAN
COCOR BEBEK……………………………………………….2
2.4 ANATOMI TANAMAN
COCOR BEBEK…………………………………………………..2
2.5 FISIOLOGI TANAMAN
COCOR BEBEK…………………………………………………..3
3. HIPOTESIS………………………………………………………………………………..3
4. MANFAAT TANAMAN
COCOR BEBEK…………………………………………………..3
BAB 3 METODOLOGI
A. WAKTU PENELITIAN……………………………………………………………………5
B. ALAT DAN BAHAN
PENELITIAN………………………………………………………..5
C. CARA KERJA……………………………………………………………………………..5
D. VERIABEL
PENELITIAN………………………………………………………………….6
E. METODE
PENGUMPULAN DATA………………………………………………………6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………7
BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN……………………………………………………………………………….8
B. SARAN………………………………………………………………………………………8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia
merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam terbesar dari bebarapa
Negara yang ada di bumi.Kekayaan alam Indonesia yaitu keanekaragaman flora yang
sangat beragam.Salah satu faktornya yaitu tingkat kesuburan tanah.
Sebagian besar tanah di Indonesia yaitu
tanah subur yang berpotensi pada mata pencaharian penduduknya sebagai petani.
Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Tanah di Indonesia
dapat ditanami berbagai macam jenis tanaman, seperti tanaman pangan, palawija,
buah-buahan, tanaman obat, dan lain sebagainya. Selain itu tanah Indonesia juga
banyak ditanami berbagai tanaman tradisional yang biasa digunaksn untuk
pengobatan. Tanaan itu dikenal dengan sebutan tanaman herbal. Tanaman herbal
tersebut lantas diolah sedemikian rupa sehingga dapat segera dirasakan
manfaatnya. Hasil pengolahan berbagai tanaman herbal ini dalam istilah
kesehatan dikenal juga dengan obat herbal. Salah satu tanaman obat yang sejak
zaman nenek moyang kita telah dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit yaitu cocor bebek.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Cara penanaman cocor bebek, marawat dan
menjaga kadar air?
2.
Apa Manfaat dari tanaman Cocor bebek?
3.
Bagaimana cocor bebek bias tumbuh
menjadi individu baru?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Mengetahui cara penanaman cocor bebek
serta memelihara dan merawat.
2.
Manfaat dari tanaman cocor bebek.
3.
Dapat mengamabil saran dan kesimpulan
dari tanaman cocor bebek.
D. Manfaat
Penelitian ini
memiliki manfaat sebagai berikut:
1.
Memberi informasi baru tentang cocor
bebek kepada siswa.
2.
Mangatahui cara-cara penanaman dan
manfaat dari cocor bebek.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut Para Ahli
2. 1. Tanaman Cocor Bebek
Selama ini tanaman cocor bebek lebih
sering digunakan sebagai penghias halaman rumah.Namun, tanaman yang berasal
dari Madagaskar ini ternyata juga berkhasiat . Ia bisa digunakan sebagai obat,
baik obat luar maupun dalam.
Cocor bebek populer digunakan sebagai
tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan
pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu. Cocor bebek memiliki batang yang
lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun
hijau muda (kadang kadang abu-abu). Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan
cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
2. 2. Klasifikasi
Cocor Bebek
Kingdom
: Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo :
Rosales
Famili :
Crassulaceae
Genus :
Kalanchoe
Spesies
: Kalanchoe waldheimii
Raym.-Hamet & H. Perrier
2. 3. Morfologi
Tanaman Cocor Bebek
Daun: berbatang basah, daun tebal
pinggir bergelombang, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bulat
, panjang 5 - 20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar,
permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan. Daun memanjang
atau oval, dengan ujung yang tumpul, bergelombang.
Batang: segi empat, lunak, beruas,
warna hijau. Batang segi empat tumpul atau hampir membulat bunga berbilangan
atau kelipatan empat, menggantung, pada mulai yang tegak tidak rapat.
Bunga : mahkota bentuk corong warna
merah dan kelopak berdaun lekat. Buah kotak, warna ungu bernoda putih, buah
silindris, melembung 1,5- 4 cm panjangnya, taju pendek.
2. 4. Anatomi
Tananaman Cocor Bebek
Pada penampang melintang melalui tulang
daun tampak epidermis atas yang terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat
persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit. Epidermis bawah terdiri dari
1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata lebih
banyak daripada epidermis atas. Di dalam mesofil tidak terdapat jaringan
palisade, jaringan bunga karang terdiri dari sel-sel yang besar hampir
bundar,berisi lender, terdapat sedikit hablur kalsium oksalat berbetuk prisma.
Serbuk berwarna hijau keabu-abuan.
Fragmen pengenal adalah epidermisa atas dinding sedikit berombak dengan stomata
anomisitik, epidermis bawah dinding sedikit bergelombang dengan stomata lebih
banyak, mesofil meliputi dari sel besar, bentuk bundar, dinding tipis, di
dalamnya kadang-kadang ada hablur kalsium, oksalat bentuk prisma, berkas pembuluh
xilem dengan penebalan tangga dan spiral.
2. 5. Fisiologi Tanaman Cocor Bebek
Tanaman cocor bebek merupakan tanaman
yang melakukan fotosintesis C3. Dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula
berkarbon lima, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP
(rubisko). Molekul berkarbon enam yang terbentuk tidak stabil dansegera
terpisah menjadi dua molekul fosfogliserat (PGA). Molekul PGA
merupakankarbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk sehingga
cara tersebut dinamakan sintesis C3.
Molekul PGA bukan molekul berenergi
tinggi. Dua molekul PGA mengandung energi yang lebih kecil dibandingkan satu
molekul RuBP, sehingga fiksasi CO2 berlangsung spontan dan tidak memerlukan
energi dari reaksi terang (fotosintesis).
3. Hipotesis
Dugaan sementara yang terjadi pada
tanaman cocor bebek yaitu jika tanaman cocor bebek tidak dijaga ke basaan air
dan cahaya matahari maka tanaman cocor bebek akan susah tumbuh menjadi individu
baru.
Cocor bebek yang disiram secara terus
menerus lama kelamaan akan membusuk karena air yang berada pada tanaman cocor
bebek terlalu banyak dan tidak terkena cahaya matahari yang membantu proses
foto sintesis.
4. Manfaat Tanaman Cocor Bebek.
1.
Dapat Mengobati Penyakit
Penyakit yang dapat disembuhkan dengan
cocor bebek yaitu :
· Amandel
· Ambeien
· Batu
ginjal
· Bisul
· Demam
· Diare
· Disentri
· Hipertensi
· Infeksi
· Kencing
terasa nyeri
· Kepala
pusing
· Memar
· Muntah
darah
· Radanglambung
· Rematik
2.
Dapat Dijadikan Tanaman Hias dirumah- rumah
atau di hotel.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada:
Hari : Senin - Minggu
Tanggal : 25 Agustus – 1 September
B. Alat dan Bahan Penelitian
Alat
dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1.
Beberapa
lembar daun cocor bebek
2.
Tanah
3.
Tofa
4.
Kayu
5.
Air
C. Cara Kerja
Langkah
kerja dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1) Pilih daun yang dewasa
Pemilihan daun yang dewasa dan sehat
sangat penting. Dimana pertumbuhannya
sudah maksimal. Daun yang dewasa akan mengurangi resiko cepat busuk. Sehingga
perakaran akan cepat tumbuh. Semakin besar ukuran daun, makin banyak individu
baru yang dihasilkan.
2) Cucilah daun yang telah di petik
Daun yang sudah dipilih dicuci dulu, kemudian
dikeringkan, Sehingga daun tersebut tidak busuk.
3) letakkan daun didalam galian tanah.
Galilah tanah menggunakan tofa atau apa
yang bisa digunakan untuk mengali tanah. Tanah yang digaliah tidak usah terlalu
dalam , masukan daun tersebut dan letak secara teratur. Kemudian siramlah tanah
tersebut menggunakan air, lalu timbun tanah yang sudah digali berisi daun cocor
bebek dengan tanah sehingga tidak tampak lagi . Jaga kelembaban tanahnya.
4) Pagarlah daun cocor bebek yang telah
ditanam dengan menggunakn kayu agar tidak dimakan atau dirusakan oleh benatang
seperti ayam dan sebagainya.
5) Amati setiap hari maka akan terjadi
perubahan
Beberapa hari kemudian, tumbuh tunas
dan akar ari lekukan-lekukan tepi daun yang dikenal dengan folior embrio dan
berbentuk jaringan paraikum daun.Dengan menjaga kadar air.
Apabila daun yang mengandung folior
embrio ini diletakkan pada media yang kondisinya sesuai maka embrio akan tumbuh
menjadi tanaman baru.
D. Variabel
Penelitian
Variabel bebas, yaitu keefektifan tanaman cocor bebek, dalam
menyembukan berbagai penyakit dan sebagai tanaman hias.
1)
Variabel terikat,
yaitu kesembuhan luka,amandel,batu ginjal, bisul, demam, diare,
disentri, hipertensi,infeksi, ,kencing terasa nyeri, kepala pusing, memar,
muntah darah, radang lambung, rematik,
2)
Variabel Kontrol, yaitu akan terjadi
perubah dalam waktu 6 hari dan pada hari ke 6 siap menjadi individu baru.
E. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1)
Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk meneliti manfaat daun
cocor bebek sebagai bahan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
2)
Metode Eksperimen
Metode eksperimen
digunakan untuk membuktikan bahwa
kandungan daun cocor bebek dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh berbagai jenis
penyakit
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan yang
dilakukan penulis, dapat diuraikan beberapa hal mengenai hasil penelitian diatas
yaitu:
Hasil pengamatan
|
Hari
pertama
|
Hari
kedua dan ketiga
|
Hari
ke empat
|
Hari
kelima
|
Hari
keenam
|
|
Daunnya masih segar
dan belum ada perubahan
|
Daunnya masih tetap
segar dan belum terjadi perubahan sama sekali
|
Mulai muncul
sedikit akar pada daunnya
|
Akarnya bertambah
panjang, dan timbul bercak-bercak hitam pada tepi daun
|
Tumbuh individu
baru yang memiliki batang,dan daun.
|
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a.
Tanaman cocor
bebek yang dikenal masyarakat luas sebagai tanaman hias atau tanaman pagar,
ternyata memiliki manfaat yang sangat banyak dalam hal pengobatan penyakit.
b.
Meskipun tanaman
cocor bebek banyak tumbuh di sekitar kita, namun masyarakat belum
memanfaatkannya secara maksimal.
c.
Memanfaatkan
tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia terlihat lebih bijak, selain dapat
mengantisipasi efek samping,dan harga yang diperoleh dari ramuan herbal juga
cenderung lebih terjangkau.
B. Saran
a.
Perlu diadakan
penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan tanaman cocor bebek agar dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
b.
Perlu diadakan
penelitian lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat dalam cocor bebek.
c.
Perlu adanya
sosialisai kepada masyarakat luar mengenai
hasil-hasil yang tepat gunakan.
d.
Mensosialisasikan
tanaman cocor bebek kepada masyarak agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan
benar.
Manfaat Tersembunyi Daun Cocor Bebek Yang Belum Di Ketahui
BalasHapusAgen Sbobet